28 Oktober 2009

Akibat Dumper Kopling Oblak

Saat tuas kopling dilepas, persneling masuk di gigi 4 dan mesin digeber pada putaran di atas 5.000 rpm, mulai terdengar bunyi besi beradu tanpa pelumasan. Tapi ketika dalam posisi netral, bunyi-bunyian itu tidak terdengar lagi,” kata Irwan, mekanik Siantar Motor Sport (SMS) menirukan keluhan salah satu konsumennya yang membesut Honda Tiger keluaran 2006.

Dari keluhan pelanggannya itu, Irwan menganalisa adanya masalah di seputar sistem kopling si Macan. Dan sebagai langkah selanjutnya, pria yang buka workshop di kawasan Bekasi Timur ini membuka bak kopling.

Pengecekan difokuskan pada rumah kampas kopling dan roda gigi yang ada di belakang rumah kopling



“Bila dicek dan ditemukan speleng pada bagian tersebut, maka penyakitnya sudah ketemu,” ucapnya.

Mau tahu penyakitnya? Rumah kampas kopling dan roda gigi di belakangnya, merupakan 2 part yang disatukan dalam satu kesatuan. Agar kinerjanya dapat maksimal, maka diperlukan 6 buah dumper sebagai peredam.

“Faktor usia pemakaian antara 15-20 ribu km, membuat karet yang harusnya lentur menjadi keras dan pemakaian motor secara berkala jadi penyebab awal timbulnya speleng


terang mekanik spesialis motor sport, khususnya Honda Tiger ini.
Ternyata meski 6 buah karet dumper yang jadi sumber penyakit, untuk mengganti dengan part yang orisinal enggak mudah lo.

“Pasalnya, part itu tak dijual terpisah. Artinya kalau beli harus dalam satu kesatuan utuh dan harganya bisa sampai Rp 325 ribuan,” kata mekanik yang dalam hatinya juga bertanya-tanya kenapa pihak pabrikan tidak menjual terpisah karet tersebut.

Namun bila memang dana belum tersedia untuk mengganti part tersebut, bisa mengganti karet dumper itu dengan part non-orisinal. Harganya juga sangat terjangkau, satu set 6 biji biasanya dibanderol Rp 10-11 ribu




Walau murah, namun mesti ekstra hati-hati untuk beli komponen itu. Kualitas karet yang jelek, umur pakainya tidak lebih dari 3 minggu



Akibatnya bisa bikin pompa oli tidak bisa mendistribusikan pelumasan secara optimal.
Bila itu sampai terjadi, dipastikan komponen lain dari logam dan kinerjanya bergesekan secara langsung akan terjadi keausan. Salah satu contohnya pada permukaan noken as (gbr.5) dan tentunya juga pada permukaan pelatuk klep.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar